Latepost banget, tapi semoga saja tulisan ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup di zamanku, kemudian seterusnya dan seterusnya.”
“Nabi Muhammad adalah pemilik hati terbaik"
Amr bin Jamuh adalah seorang syuhada di perang uhud. Beliau adalah kepala suku bani salamah. Beliau memiliki 4 orang anak; Walad, Muadz, Muawwad, Khalad.
*Muadz adalah orang yang menebas Abu Jahal bersama 2 orang anshor
Istrinya adalah Ummu Walad, adik dari Abdullah bin Amr.
Beliau menjadi muallaf karena berhala yang ia sembah dihinakan, dan beliau menyadari bahwa berhala tersebut tidak dapat memberikan manfaat apapun, bahkan untuk menolong dirinya sendiri pun tidak bisa.
Kisah lengkapnya....
Sebelum masuk Islam, beliau adalah orang yang sangat memegang tradisi leluhur (kolot, menyembah berhala), saat itu keempat anaknya yang sudah beriman mencari cara agar ayah mereka bersedia masuk Islam.
Mereka pun mendapatkan ide untuk memberi ayah mereka sedikit ‘pelajaran’. Mereka memindahkan berhala yang biasa disembah oleh ayah mereka. Mereka memindahkannya keluar rumah dan melumuri berhala tersebut dengan kotoran.
Amr bin Jamuh pun kebingungan ketika hendak beribadah, beliau pun mencari-cari dimana patung tersebut. Ketika beliau menemukan patung tersebut, beliau sangat kaget dan bertanya, ’bagaimana bisa engkau dihinakan seperti ini?’. Beliau pun mencuci dan meletakkan patung tersebut pada tempatnya.
Keesokan harinya anak-anak Amr bin Jamuh melakukan hal yang serupa dan ayah mereka pun kembali mencuci dan meletakannya seperti semula, namun kali ini ia menaruh pedang di sisi patung tersebut dengan tujuan agar patung tersebut dapat membela diri.
Anak-anak Amr bin Jamuh tetap melanjutkan aksi mereka, kali ini pedang-pegang itu dibuang dan berhala tersebut tetap diberi kotoran.
Setelah beberapa kali mengalami hal tersebut akhirnya Amr bin Jamuh berpikir bagaimana bisa Tuhanku tidak melawan. Beliau menyadari bahwa berhala tersebut hanyalah patung biasa. Beliau pun akhirnya memeluk Islam.
Amr bin Jamuh awalnya ingin ikut berjihad pada perang badar, tapi tidak diperbolehkan ikut karena kaki pincangnya.
Istrinya sangat mendukung beliau untuk berjihad
sehingga Amr bin Jamuh sangat mantap untuk berjihad.
Saat hendak mendaftarkan diri untuk perang, Amr bin Jamuh dilarang oleh anak-anaknya, namun beliau tetap ingin ikut. Akhirnya beliau pun syahid dalam perang uhud. MaasyaaAllah.
Keutamaan Amr bin Jamuh:
- assabiqunal awwalun
- berpegang pada kebenaran sampai mati (setelah mengetahui kebenaran Islam)
- kepala suku kaum bani salamah
- orang yang sangat pemberani memiliki iman yang sangat kuat
- rasul menjamin surga untuknya
- jujur kepada Allah SWT
- karomah beliau : pada masa Muawiyah bin Abu Sofyan terjadi banjir besar, kuburan Amr bin Jamuh seperti baru dikuburkan, jenazahnya masih utuh.
Pelajaran yang bisa diambil:
- kita harus memiliki Iman yang sangat kuat
- tidak boleh berputus asa dari masalah dakwah
- iman memiliki bekas dan kenikmatan di hati
- pentinggnya taubat (Az Zumar:53, Thaha:82, Al Furqon:70, Al Qashash:67, Asy Syuara:25, Al Baqarah:160, Ali Imran:89, An Nisa:146)
- orang yang memiliki Iman melihat dengan mata, pemikiran dan hati (An Nahl:97, Al Hujurat ...)
- pentingnya memiliki kedudukan menjadi pemimpin (Al Anbiya:73, As Sajadah:24, An Nisa:135)
- tidak boleh memiliki sifat pengecut
- jihad dan mati syahid (Al Anfal:65, An Nisa:84, At Taubah:44-50)