Renungan Akhir Tahun

Sunday, December 30, 2018

canva.com 


Assalamu'alaikum warohmatullah

Hari ini kita berada di penghujung tahun 2018. Dan sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2019. Beberapa orang mungkin sudah membuat resolusi tahun baru mereka, mereka membuat evaluasi tentang pencapaian di tahun 2018 dan kemudian membuat rencana, target dan inovasi baru untuk meraka capai di tahun 2019 nanti.

Target apa yang ingin kita capai ?

Apa target terbesar kita? Hanya diri kitalah yang tahu. Disaat yang lain sibuk membuat target ini dan itu, sempatkanlah untuk melihat ke dalam hati kita. Di tahun 2019 ada pencapaian yang harus kita sukseskan, lebih dan harus lebih sukses dari tahun-tahun sebelumnya. Pencapaian apakah itu?


Mari kita buka hati kita, apakah pada ramadhan kemarin kita sudah berhasil? 
Bagaimana shalat kita? Bagaimana sedekah kita? Bagaimana shalat sunnah kita? Bagaimana bacaan qur'an kita?

Coba kita renungkan dengan hati yang bersih, apakah kita akan sanggup tersenyum mengingat amalan-amalan itu atau justru dada kita akan menjadi sesak dan hanya bisa meneteskan air mata.

Bulan Ramadhan adalah manifestasi amal terbesar

Teman-teman masih ingat saat harbolnas kemarin, saat harga-harga produk dibanting habis-habisan. Produk-produk mahal yang angkanya puluhan juta bahkan ada yang dilelang seharga belasan ribu rupiah.

Di bulan ramadhan pahala amal ibadah kita akan dilipatgandakan oleh Allah. Di bulan inilah, shalat sunnah kita pahalanya sama seperti shalat wajib, dan pahala shalat wajib akan dilipat gandakan juga tentunya, masyaaAllah, dan jika kita bersedekah, maka sedekah kita akan Allah lipat gandakan pahalanya bahkan sampai 700 kali lipat. Baca juga: https://muslim.or.id/1282-dahsyatnya-sedekah-di-bulan-ramadhan.html

Sama halnya dengan tilawah kita, bacaan qur'an kita akan menambah pundi-pundi pahala, dan tentunya akan Allah lipat gandakan juga seperti ibadah lainnya.

Jika kita merasa kurang maksimal pada ramadhan kemarin, makan alasannya hanya satu. Kita gagal dalam mempersiapkan ramadhan. Astaghfirullah.

Lupa, kita begitu mudah melupakan

Kita terlena karena ramadhan terasa masih jauh, sehingga semangat kita menjadi kendur, kita menjadi lupa untuk membaca qur'an, lupa bahwa Allah selalu menanti hambaNya untuk bermunajat di sepertiga malam, lupa bahwa ada waktu dhuha yang biasa kita laksanakan. Lupa untuk sekedar menyisihkan recehan rupiah bagi mereka yang membutuhkan. Padahal Allah ada untuk kita di setiap saat, setiap waktu, setiap detik. Maka cara terbaik untuk berubah adalah dengan berusaha menjadi hamba yang lebih baik lagi.

Mari kita pelan-pelan membuat rencana. Membuat target-target ibadah harian dan mingguan. Mari kita membiasakan diri untuk menjadi "taat setiap hari".

Kita tidak perlu membuat target seperti orang lain. Lampauilah ramadhan kita yang kemarin dulu. 

Banyak dari kita yang merasa rugi jika kehilangan uang, tapi tidak merasa rugi jika kehilangan waktu. Maka, buatlah diri kita menyesal karena kehilangan waktu untuk beribadah kepada Allah. Jangan biarkan waktu berlalu dengan sia-sia, jangan sampai waktu untuk bersenang-senang/hiburan lebih banyak dibandingkan waktu untuk beribadah kepada Allah.

Semoga saya dan siapapun yang membaca tulisan ini Allah mudahkan untuk beribadah kepadaNya dan istiqomah untuk taat kepadaNya. Aamiin.

You Might Also Like

4 komentar

  1. Semoga di tahun 2019 kita hisa jadi pribadi yang lebih baik lagi terutama dalam hal beribadah kepada Allah Swt. Aamiin. Semangat gita

    ReplyDelete
  2. Masyaallah,,,, rindu sekali
    Semoga dimanapun kita berada Allah selalu menyatukan hati kita dlm ikatan persaudaraan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Liaa, aku jg rinduuu. Aamiin aamiin ya Rabb :)

      Delete

Komen, yuk:) Mohon gunakan bahasa yang sopan dan jangan menyertakan link hidup yaa.